hahay pemirsa :)


counters

hahay pemirsa


counter

Minggu, 15 Desember 2013

Teknologi Informasi dalam Perspektif Kesehatan Masyarakat

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mengalami perkembangan yang pesat dan dimanfaatkan di semua sisi kehidupan, termasuk di bidang kesehatan. Bila penerapan TIK di bidang kesehatan berhasil mencapai sasaran, maka pencapaian Millennium Development Goals (MDGs) dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat dapat dipercepat. Seperti yang kita ketahui, peranan Teknologi Informasi sudah banyak di manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari dan manfaatnya dalam kehidupan kita sangatlah besar. Bahkan sekarang ini teknologi informasi sudah tidak bisa di pisahkan dalam keseharian kita. Setiap pekerjaan yang kita lakukan sedikit banyak bergantung pada teknologi-teknologi yang ada.
Pemanfaatan TIK untuk pelayanan kesehatan perorangan, baik di rumah sakit, Puskesmas, laboratorium, apotek maupun praktek swasta, secara ideal harus mampu melakukan transfer data pasien secara elektronik. Langkah ini dapat mempercepat layanan kesehatan serta meningkatkan efisiensi penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Kemajuan TIK juga dapat membantu mengatasi masalah langkanya tenaga ahli di daerah dengan menerapkan pengobatan jarak jauh, seperti: tele-medicine, tele-consultation, dan tele-radiology. Saat ini, Pemerintah bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti institusi pendidikan, organisasi profesi, dan pelaku industri telah mengembangkan pengobatan jarak jauh.
Salah satu contoh kehidupan yang banyak dibahas adalah yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan masyarakat (Public Health Care). Teknologi Informasi Kesehatan yang di adopsi lalu diimplementasikan dalam pelayanan kesehatan mengalami perkembangan sangat pesat di sarana pelayanan kesehatan terutama Rumah Sakit, Klinik dan Puskesmas. Adopsi teknologi informasi dalam pelayanan kesehatan tersebut seperti adopsi Rekam Medis Elektronik, Telemedis, Simpus Online, Peresepan Elektronik (Computerized Physician Order Entry/CPOE), Sistem Informasi Rumah Sakit, Sistem Logistik, Sistem Antrian Pasien dan sebagainya. Ditambahkan pula bahwa, Teknologi Informasi Kesehatan menawarkan kerangka yang menguraikan Manajemen secara komprehensif informasi kesehatan dan pertukaran aman antara konsumen, penyedia layanan, Pemerintah dan entitas mutu dan asuransi. Teknologi Informasi Kesehatan (HIT) secara umum semakin dipandang sebagai alat yang yang paling menjanjikan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan secara umum, keamanan, dan efisiensi sistem pelayanan kesehatan (Chaudhry et al., 2006).
Menurut WHO, penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam bidang kesehatan masyarakat tidak hanya menyangkut teknologi, tetapi menjangkau serangkaian luaran yang diharapkan, seperti:
  • Tenaga kesehatan membuat keputusan pengobatan yang lebih baik,
  • Rumah sakit menyediakan layanan perawatan dengan kualitas yang lebih tinggi dan lebih aman,
  • Masyarakat membuat pilihan-pilihan berdasarkan informasi mengenai kesehatan mereka,
  • Pemerintah menjadi lebih responsif terhadap kebutuhan kesehatan,
  • Sistem informasi lokal dan nasional mendukung sistem kesehatan yang lebih efektif, efisien, dan adil,
  • Pembuat kebijakan dan masyarakat menjadi lebih peduli terhadap resiko kesehatan, dan 
  • Masyarakat memiliki akses yang lebih baik terhadap informasi dan pengetahuan yang mereka butuhkan untuk kesehatan yang lebih baik.
Informasi kesehatan yang dibalut dengan kemajuan teknologi dapat dengan mudah tersampaikan ke masyarakat luas, dengan kata lain masyarakat dapat dengan mudah mengetahui informasi kesehatan dengan hanya mengaksesnya lewat internet misalnya. Dengan adanya informasi dan teknologi akan mempermudah dalam komunikasi kesehatan yang efektif.


Selasa, 26 Maret 2013

EPIDEMIOLOGI



TUGAS EPIDEMIOLOGI
TEORI TERJADINYA PENYAKIT

Konsep Penyakit
Ada beberapa teori penyakit yang terkenal:
1. Teori Contagion
2. Teori Hippocrates
3. Teori Jasad Renik(Germ)  
4. Teori Humoral
5. Teori Ekologi Lingkungan
6. Teori Miasma


1. Teori Contagion
Penyakit terjadi akibat kontak antara satu orang dengan orang lain.berawal dari pengamatan penyakit kusta di mesir (http://www.scribd.com/doc/88363579/3/Teori-Contagion)
2. Teori Hipocrates (460-377 SM)
Hipocrates berpendapat bahwa sakit bukan disebabkan oleh hal-hal yang bersifat supranatural tetapi ada kaitannya dengan elemen-elemen bumi, api, udara, air yang dapat menyababkan kondisi dingin, kering, panas dan lembab. Kondisi ini dapat berpengaruh pada cairan tubuh, darah, cairan empedu kuning dan empedu hitam. Pada zaman ini hipocrates telah menghubungkan antara kejadian sakit dengan faktor lingkungan   


3. Teori Jasad Renik(Germ)  
teori ini dikenal dengan Teori Nutfah Penyakit. Pada tahun 1546, Fracastolo dan Verona menyatakan bahwa penyakit dapat disebabkan oleh jasad renik yang terlalu kecil untuk dapat dilihat yang dapat ditularkan dari seseorang kepada orang lain. Pada tahun 1762, Anton Von Plenciz dari Vienna berpendapat bahwa tidak hanya makhluk hidup yang merupakan penyebab penyakit tetapi juga agen yang lain merupakan penyebab penyakit yang berbeda. Pada saat yang bersamaan konsep tentang makhluk hidup atau bentuk lain yang menggunakan nutrien mulai diterima. Pada tahun 1843, Oliver Wendell Holmes menyatakan bahwa demam nifas yang sering fatal, menular dan boleh jadi disebabkan oleh mikroorganisme yang dibawa oleh bidan dan dokter, dari ibu yang satu kepada yang lain.
                                                        
4. Teori Humoral
Dikenal dalam kehidupan masyarakat China yang beranggapan bahwa penyakit disebabkan oleh gangguan keseimbangan cairan dalam tubuh. Dikatakan bahwa dalam tubuh manusia terdapat empat macam cairan yaitu putih, kuning, merah dan hitam. Bila terjadi ketidakseimbangan akan menyebabkan penyakit, tergantung dari jenis cairan yang dominan.

5. Teori Ekologi Lingkungan
Manusia berinteraksi dengan berbagai faktor penyebab dalam lingkungan tertentu. Pada keadaan tertentu akan menimbulkan penyakit. Teori ini secara lebih luas membahas tentang penyebab penyakit yang menghubungkan antara sumber penyakit, penderita dan lingkungannya.


6. Teori Miasma
Penyakit timbul karena sisa dari mahluk hidup yang mati membusuk, meninggalkan pengotoran udara dan lingkungan. Pada zaman itu orang percaya bila seseorang menghirup miasma atau uap busuk tadi maka ia akan terjangkit penyakit. Sebagai pencegahannya rumah-rumah dianjurkan ditutup rapat terutama pada malam hari dan tidak banyak keluar malam karena dipercaya miasma muncul terutama pada waktu malam. Selain itu masyarakat juga percaya bahwa miasma dapat dihalau atau diatasi dengan jalan membakar ramuan/ kemenyan (dupa) dan bisa juga diusir dengan bunyi-bunyian keras seperti bel gereja, bedug, petasan, dll. Pada zamannya teori miasma lebih dipercaya dan dapat diterima daripada teori contagion yang dicetuskan oleh Fracastoro karena uap busuk lebih bisa diamati dan tercium baunya.
(http://bun-yamin.blogspot.com/2012/06/seri-3-mikrobiologi-makhluk-kecil.htm)



Konsep sehat dan sakit

Konsep sehat
Konsep sehat secara fisik adalah jika seseorang tersebut memiliki organ tubuh yang berfungsi secara normal sesuai dengan umur dan jenis kelamin. Sedangkan konsep sehat secara ekologi adalah sehat berarti proses penyesuaian individu dengan lingkungannya yang berjalan terus menerus dan berubah-ubah sesuai dengan perubahan lingkungannya.
Definisi sehat yang saat ini digunakan adalah definisi sehat menurut WHO (1974), yaitu “sehat adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental, dan sosial tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan”. Sehat adalah suatu keadaan seimbang yang dinamis antara bentuk dan fungsi tubuh dari berbagai faktor yang berusaha mempengaruhinya(Parkins,1938)
Teori faktor yang mempengaruhi sehat antara lain:
1. The Traditional (acological) Models
a) Agent          b) Host            c) Environment
2. The Health Field Concept (HL Lamfraboise, 1973)
a). Environment          b). Life style
c). Biological               d). System of health service
3. The Environment of Health (HL Blum, 1974)
a). Environment          b). Behaviour (life style)
c). Health service        d). Hendity

Konsep sakit
Secara umum, sakit merupakan penyimpangan atau deviasi dari status sehat. Sedangkan definisi sakit menurut Pemons (1979) adalah gangguan fungsi normal individu sebagai tatalitas termasuk keadaan organisme sebagai sistem biologis dan penyesuaian sosialnya. Menurut Bauman (1965) seseorang menggunakan 3 kriteria untuk menentukan apakah mereka sakit, yaitu :
  1. Adanya gejala, misalnya naiknya temperatur, nyeri, dll.
  2. Persepsi tentang bagaimana mereka merasakan, misalnya baik, buruk, sakit.
  3. Kemampuan untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari, misalnya bekerja, sekolah, dll.
Sakit adalah suatu keadaan yang tidak menyenangkan yang menimpa seseorang sehingga menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari baik aktivitas jasmani, rokhani dan sosial. (Perkins,1937)